DANA OTSUS YANG DIKELOLA PROVINSI PAPUA
MENURUT JENIS BELANJA, TAHUN ANGGARAN 2004-2006 (DALAM PERSEN)
 
No |
Jenis Belanja |
Tahun Anggaran |
Jumlah |
||
2004 |
2005 |
2006 |
|||
A |
Aparatur |
20.47 |
40.06 |
27.09 |
28.88 |
1 |
Modal |
43.71 |
23.51 |
34.82 |
|
2 |
Barang dan Jasa |
20.45 |
41.02 |
29.13 |
|
3 |
Pegawai |
8.46 |
18.13 |
15 |
|
4 |
Pemeliharaan |
2.42 |
3.83 |
3.24 |
|
5 |
Perjalanan Dinas |
25.96 |
13.51 |
17.8 |
|
B |
Public |
78.56 |
59.54 |
72.91 |
71.12 |
1 |
Modal |
63.84 |
64.09 |
61.13 |
|
2 |
Barang dan Jasa |
23.32 |
23.16 |
23.65 |
|
3 |
Pegawai |
3.42 |
5.38 |
3.77 |
|
4 |
Pemeliharaan |
3.36 |
2.06 |
5.62 |
|
5 |
Perjalanan Dinas |
6.06 |
5.32 |
5.58 |
|
Jumlah |
100 |
100 |
100 |
100 |
 
Besaran dana Otsus yang selama ini diterima dan dikelola Provinsi menurut jenis belanja terbagi kedalam dua jenis yaitu belanja aparatur dan belanja public. Belanja aparatur dan belanja public masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian lagi yaitu belanja modal, belanja barang dan jasa, belanja pegawai dan belanja pemeliharaan, dan perjalanan dinas. Hingga tahun 2006 belanja yang paling besar menyerap dana Otsus adalah belanja public yaitu sebesar 71.12 % sedangkan belanja aparatur hanya menyerap 28.88 %.
 
 
PERKEMBANGAN DAN KASUS IMPLEMENTASI
OTONOMI KHUSUS DI 18 KABUPATEN/KOTA
 
BIAK NUMFOR
Urusan Pendidikan
Dana Otsus bidang pendidikan di Biak Numfor terutama ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran, ada kesan dari pengelola pendidikan bahwa bidang pendidikan kurang mendapat perhatian. Dalam pembahasan anggaran pendidikan, legislatif dan eksekutif kurang merespon usulan program yang diajukan oleh Dinas P & P baik fisik maupun non fisik, dengan alasan biayanya terlalu besar, padahal usulan program dumaksudkan untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh para pengelola sekolah di 10 distrik.
Belum terjadi pemerataan pelayanan pendidikan di semua distrik dan kampung. Indikatornya adalah bahwa Distrik Numfor Timur dan Distrik Padaido masing-masing hanya memiliki 1 unit SLTP, sementara itu Distrik Numfor Timur, Distrik Padaido, Distrik Yendidori, dan Distrik Warsa tidak memiliki SLTA. Dan juga kesejahteraan para guru masih jauh dari yang diharapkan.
 
Urusan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dasar masyarakat belum merata hingga ke kampung-kampung. Adapun program dan kegiatan yang dibiayai dari dana Otsus, belum merata. Obat-obatan yang dibeli dengan dana Otsus, tidak terdistribusikan secara merata ke setiap puskesmas. Perbaikan gizi hanya di 50 kampung dari 187 kampung yang ada (26.74 % saja). Program pelayanan kesehatan dasar hanya dilakukan di 12 kampung (6.42 %) dari 187 kampung dan 56 Puskesmas dari 74 Puskesmas (75,68 %) pustu.
 
 
Ekonomi Kerakyatan
Orientasi pembangunan ekonomi rakyat memang sudah pada jalurnya, yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua, mencakup 7 sektor (perikanan, pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan, perdagangan dan industri kecil, koperasi/UKM) yang dilaksanakan di kampung dan distrik. Hanya saja, alokasi dana Otsus justru sangat kecil dan jumlahnya cenderung kian menurun, sehingga tidak cukup untuk membiayai kelanjutan program dan kegiatannya. Misalnya, pembentukan kelompok usaha tani tidak disertai dengan alokasi biaya pembinaannya secara berkelanjutan, sehingga programnya menjadi terbengkalai. Pengadaan peralatan nelayan, bibit dan pupuk untuk ternak, serta bantuan untuk home industri, dan usaha rumpon hanya bersifat sporadis dan tidak merata.
 
Infrastruktur
Kemajuan program dan kegiatan di bidang infrastruktur ini cenderung sangat lamban. Faktanya, alokasi dana Otsus pada tahun 2005 sebesar 3.5 milyar rupiah, hanya digunakan sebagai dana tambahan pengadaan kapal penumpang dan barang YAP WAIRON berbobot 350 dwt. Pada tahun 2006, alokasi dana Otsus sebesar 6,6 milyar lebih hanya digunakan sebagai dana pendamping atas kerjasama pembangunan jaringan pipa air bersih dengan pemerintah Belanda di Snerbo dan Samofa, serta biaya pemeliharaan rutin jalan kabupaten. Program pembangunan sarana air bersih, hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Adapun pembangunan jaringan pipa air bersih hanya dapat dinikmati oleh masyarakat di perkotaan dan sekitarnya.
 
Bidang Lainnya
Program kegiatan lain yang dibiayai dengan dana Otsus meliputi pemerintahan, keagamaan, kebudayaan dan adat istiadat, kepariwisataan, ketenaga kerjaan dan pengawasan.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah pemberdayaan masyarakat di 10 distrik, program bantuan kepada lembaga keagamaan, pembangunan rumah adat, promosi seni dan budaya, pengembangan obyek dan promosi pariwisata, serta penguatan pengawasan internal.
 
Pemerintahan
Capaian program dan kegiatan,