Belum genap sepekan resmi berkantor pada jabatan barunya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua FX. Mote didampingi para Pejabat Eselon III dan IV melakukan kunjungan kerja ke Kampung Kayo Pulau Minggu (24/4) sore.

Kedatangan tim DKP disambut meriah warga setempat, dimana Mote merasa perlu mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat, apalagi Kampung Kayo Pulau merupakan pemilik ulayat teluk Yos Sudarso dan Youtefa yang mesti diperhatikan pemerintah.

“Kami merasa perlu untuk berdiskusi langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan pendapat mereka. Kemudian berdiskusi soal pembanguan khususnya dibidang kelautan dan perikanan yang sudah berjalan saat ini”

“Kami juga ingin tahu bagaimana perspektif (sudat pandang) masyarakat Kayo Pulau terhadap pembangunan kelautandan perikanan kedepan. Sehingga dari pemikiran ini kita ingin menetapkan satu program kerja kedepan yang berasal dari usulan tingkat bawah (masyarakat kampung),” jelas FX Mote dalam sambungan telepon kepada harian ini.

Mote menambahkan bakal mengkaji seluruh program kerja 2016 untuk disesuaikan dengan usulan masyarakat Kampung Kayo Pulau. “Artinya kalau ada program yang sesuai dengan usulan dari masyarakat Kampug Kayo Pulau nantinya akan kita sesuaikan kemudian diturunkan. Sebab saya kira masyarakat di kampung itu yang lebih tahu program apa yang cocok untuk diterapkan di wilayah mereka,” tuturnya

Sementara itu, Kepala Suku Kayo Pulau Frans Sibi menyambut baik kunjungan Kadis DKP Papua yang menurutnya merupakan satu torehan sejarah pembangunan di kampungnya, karena baru pertama kali seorang Kepala Dinas setelah dilantik atas inisiatif sendiri melakukan kunjungan ke kampung tersebut.

“Makanya, kita sangat mengapresiasi karena banyak pejabat yang turun kesini selalu atas dasar diperintah pimpinan dulu, baik Gubernur atau walikota.

Senada dikatakan, Kepala Kampung Kayo Pulau Leonard Haay. Ia menilai kunjungan ini sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap masyarakat setempat, apalagi selama ini hanya instansi di bidang kelautan dan perikanan inilah yang lebih banyak menurunkan program kerja.