JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua terus melakukan pendataan terhadap jumlah rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Banjir terjadi pada awal Mei lalu dan mengakibatkan kerusakan pada pemukiman di sejumlah kampung sepanjang Sungai Mamberamo.
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menyatakan bahwa pendataan dilakukan oleh Dinas Sosial bekerja sama dengan pemerintah kabupaten. Hasil pendataan akan menjadi dasar dalam penanganan lanjutan pascabencana.
“Pendataan masih berlangsung. Ini penting agar langkah penanganan, baik dari sisi bantuan maupun perencanaan pembangunan kembali, bisa tepat sasaran,” ujar Ramses di Jayapura, Sabtu (10/5/2025), usai kunjungan kerja ke Mamberamo Raya.
Ia menyebut bahwa sebagian besar rumah warga yang terdampak merupakan rumah panggung yang dibangun terlalu rendah dari permukaan sungai. Karena itu, penataan ulang pemukiman menjadi salah satu langkah yang disiapkan pemerintah.
“Rumah-rumah itu posisinya terlalu rendah. Kita akan bantu agar bisa ditinggikan. Harapannya, kalau air sungai naik lagi, rumah warga tidak langsung terendam,” katanya.
Meski air telah surut, Ramses menegaskan bahwa dampak banjir masih terasa di masyarakat. Sejumlah warga dilaporkan membutuhkan layanan kesehatan serta bantuan logistik, termasuk makanan, obat-obatan, dan kebutuhan anak-anak.
Pemerintah Provinsi Papua telah menyalurkan bantuan tahap awal. Ramses memastikan bahwa penanganan sementara masih dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, tanpa perlu laporan khusus ke pemerintah pusat.
“Belum kita laporkan ke pusat. Tapi setelah pendataan rampung, laporan resmi akan kami susun,” ujar Ramses. ***