Jayapura-Kegiatan persiapan sensus ekonomi Tahun 2006, telah dimulai sejak tahun 2004 dengan mengadakan uji coba. Pada bulan Mei - Juni 2006, akan dilakukan pendataan usaha maupun perusahaan secara serentak diseluruh wilayah Indonesia, kemudian disusul dengan melakukan pendataan perusahaan maupun usaha secara rinci pada tahun 2007 mendatang.
Dalam kegiatan sensus tersebut, akan melibatkan sebanyak 243.000 orang petugas lapangan yang akan dilatih sebelum melakukan pencacahan dilapangan. Para petugas tersebut, akan dilatih selama 2 - 3 hari tentang konsep dan definisi agar memiliki pemahaman tentang tata cara pengisian, pengkodean klasifikasi usaha, dan penetapan wilayah kerja.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM diruang kerjanya, Selasa (14/02), mengatakan mengacu kepada UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistik dan PP 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik, mengamanatkan kepada BPS agar menyelenggarakan sensus ekonomi sekali dalam 10 tahun.
Kegiatan sensus akan mencakup semua sector kecuali bidang pertanian yang telah dicacah dalam sensus pertanian Tahun 2003 lalu. Sehingga beberapa sector yang akan dicakup adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, air, penggudangan, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, jasa social, hiburan dan perorangan.
Pekerjaan ini, lanjutnya, merupakan kegiatan berskala besar yang melibatkan banyak pencacah, serta berbagai tahapan yang harus ditempuh serta cakupan yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan pertanyaan yang akan diajukan oleh para petugas dilapangan, meliputi nama dan alamat usaha, jenis kegiatan, jumlah tenaga kerja, barang/jasa yang dihasilkan, serta asset dan omset perusahaan. Jawaban yang diberikan akan dicatat oleh petugas lapangan dalam kuesioner atau daftar isian yang disebut SE06-L1 dan SE06-L2.
Oleh karena itu, kata Djarot, diperlukan kerjasama yang erat dari semua pihak, baik Pemerintah Daerah, asosiasi, pengusaha, pekerja, pencacah, dan pelaksana agar pekerjaan besar tersebut dapat berjalan baik dan sesuai dengan harapan.
"Untuk itu kami menghimbau kepada para pelaku ekonomi agar berpartisipasi dan bersimpati membantu petugas pencacah dengan memberikan jawaban yang benar. Masyarakat dan pengusaha juga diharapkan dapat bersikap terbuka dan peduli terhadap kepentingan bangsa dengan ikut serta aktif memberi jawaban apa adanya, melapor apabila sampai pada waktunya belum dikunjungi pencacah," tuturnya.
Menurutnya, manfaat sensus ekonomi bagi dunia usaha adalah sebagai dasar perencanaan pengembangan usaha, pangsa pasar, potensi pasar, jumlah usaha sejenis, dan skala usaha. Kemudian manfaat bagi Pemerintah Daerah adalah sebagai dasar perencanaan ekonomi, mengetahui potensi ekonomi, peta penyebaran usaha tiap sector usaha, penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah. Sedangkan manfaat yang dapat diterima oleh masyarakat adalah sebagai dasar penelitian dan pengkajian ekonomi bangsa dan perkembangannya.
Ditambahkannya, pengolahan akan dilakukan dengan cepat dan seluruh hasilnya akan diupayakan pada pertengahan bulan Agustus 2006 dengan berupa tabulasi jumlah usaha menurut sector setiap provinsi. Selanjutnya pada awal bulan Desember 2006 akan diperoleh hasil pengolahan daftar SE06-L1 dan SE06-L2 berupa informasi tentang jumlah perusahaan atau usaha menurut tenaga kerja, menurut asset, menurut omset dan menurut jaringan usaha. Dengan kata lain, beberapa pertanyaan mendasar tentang berbagai karakteristik perusahaan atau usaha di Indonesia dapat dijawab dari hasil sensus ekonomi tahun 2006 ini.**