Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB
PON) XX 2020 mendorong pangan lokal seperti papeda, umbi-umbian, sagu, olahan
buah merah, serta lainya, guna menjadi makanan bagi atlet maupun official, saat
iven empat tahunan itu bergulir di bumi cenderawasih.
Menurut Koodinator Konsumsi PB PON Papua Yulce W. Enembe,
selain memiliki kandungan gizi yang tinggi pangan lokal, memiliki rasa yang tak
kalah nikmat dibanding pangan nasional. “Sehingga kita dorong pangan lokal
menjadi salah satu menu makanan bagi atlet dan official”.
“Kita sudah bangun komunikasi dengan pihak terkait serta
salah satu koki terkenal, untuk selanjutnya bisa mempersiapkan pangan lokal apa
saja yang bisa disajikan bagi atlet dan official,” ucap dia, di Jayapura,
kemarin.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan
Ketahanan Pangan juga tengah berupaya mempersiapkan olahan pangan lokal, guna
mendukung penyediaan oleh-oleh bagi peserta PON 2020.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Papua, Robert Edy
Purwoko, pihaknya saat ini sedang melakukan pembinaan terhadap sejumlah
kelompok wanita tani. Mereka di bimbing untuk membuat beberapa olahan pangan
lokal yag dapat dijual saat perhelatan PON 2020.
“Kita bimbing dari sekarang sehingga saat PON nanti, mereka
sudah siap memasarkan hasil produksinya,” terang dia.
Lanjutnya, pembinaan yang dilakukan kepada sejumlah kelompok
wanita tani ini, dilakukan pada lima wilayah tempat pelaksaan PON. Sebab
masing-masing wilayah adat, memiliki sumber pangan lokal masing-masing.
"Yang pasti semua kelompok tani ini wajib mengelola
sumber pangan lokal. Tak boleh yang lain. Sebab kalau temanya pangan lokal
berarti apa semua yang tumbuh dan dikembangkan di atas tanah ini,"
katanya.
Ia berharap dengan upaya itu, para kelompok tani dapat
meningkatkan kesejahteraannya. Termasuk membantu para petani pangan lokal untuk
kesejahteraan keluarganya.