- Penduduk
- Jumlah penduduk 139.072 jiwa (data tahun 2008), tersebar pada 10 distrik, terdiri dari laki-laki 70.693 jiwa dan perempuan 68.379 jiwa.
- Laju pertumbuhan penduduk 2,4 % pertahun.
- Penduduk usia produktif sekitar 127.964 jiwa atau 92 %.
- Penduduk buta aksara sekitar 65.363 jiwa atau 47 %.
- Penduduk miskin sekitar 118.211 jiwa atau 85 %.
- Tingkat kepadatan penduduk adalah 3,6 jiwa/km2.
- Jumlah WNA sebanyak 43 orang
- Pemerintahan
- Terdiri dari 10 wilayah distrik yaitu Oksibil, Okbibab, Kiwirok, Iwur, Batom, Borme, Okyop, Pepera, Aboy dan Bime. Juga ada 11 calon distrik baru.
- Jumlah kampung sebanyak 125 kampung.
- Jumlah aparat sangat terbatas dan tingkat pendidikan rendah, sehingga kurang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi kelembagaan pemerintah.
- Prasarana fisik kantor dan rumah jabatan pemerintah kabupaten dan distrik rata-rata dibangun pada tahun 1976/1977, sehingga sebagian besar kondisinya rusak berat dan perlu direnovasi atau dibangun baru.
- Demikian juga kondisi prasarana dan sarana pemerintah kampug masih sangat terbatas.
- Pendidikan
- Jumlah TK 1 buah, murid 15 orang, dan guru 2 orang.
- Jumlah SD 58 buah, murid 15.643 orang, dan guru 102 orang.
- Jumlah SLTP 4 buah, siswa 622 orang, dan guru 20 orang.
- Jumlah SMU 2 buah, siswa 178 orang, dan guru 6 orang.
- Sebagian besar gedung sekolah tidak layak di gunakan untuk proses belajar mengajar sehingga perlu perbaikan/rehabilitasi atau pembangunan baru, disamping perlu penambahan ruang belajar dan Kantor.
- Peralatan sekolah pada umumnya sangat terbatas.
- SMU 1 Okbibab tidak memiliki peralatan dan ruang laboratorium dan pepustakaan, sementara pada tahun ajaran 2005 dibuka 1 buah SMA di kota Oksibil yang sementara menggunakan gedung sekolah SMP Negeri.
- Tidak ada sepatu dan seragam SMU.
- Peralatan computer 4 buah sementara yang dibutuhkan 20 unit untuk praktek siswa SMP dan SMA.
- Kesehatan
- Jumlah Puskesmas 6 buah yang tersebar di 6 pusat distrik, kondisi fisiknya rata-rata dalam keadaan rusak.
- Puskesmas pembantu 11 unit dan Puskesmas Keliling 1 unit, sedangkan Balai Pengobatan 6 unit.
- Rumah Sakit dan Dokter belum ada
- Tenaga medis dan para medis sebanyak 84 orang, dimana 72 orang telah menjadi pegawai negeri sipil sedangkan 12 orang lagi belum diangkat menjadi pegawai negeri. Jumlah Bidan Desa 23 orang
- Keadaan obat-obatan dan peralatan habis pakai sangat terbatas.
- Jenis penyakit yang menonjol dimasyarakat adalah Malaria, TBC, Ispa, Scabies, dan Diare.
- Angka kematian ibu melahirkan 25/100
- Angka kematian bayi 50/100
- Tingkat gizi bayi/balita masih rendah
- Agama
- Sebagian besar penduduk beragama Katolik dan Protestan.
- Hubungan antar umat beragama sangat harmonis.
- Pada tahun anggaran 2007 dan 2008 Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang telah memberikan dana bantuan kepada bidang ini.
- Kultur Budaya
- Suku asli yang mendiami wilayah ini adalah suku Ngalum atau Sibil yang berasal dari ras Negrito-Melanesia
- Suku Ngalum terbagi lagi menjadi beberapa suku kecil seperti suku Katengban/Kupel, suku Batom, Suku Kambom, Suku Murop, Suku Lepki dan Suku Yepta, mempunyai kesamaan dengan suku Ngalum yang berada di wilayah PNG.
- Suku Ngalum Susunan keluarga terbangun atas prinsip Patrilineal dan laki-laki dipandang mempunyai magic-power (symbol kekuatan dan kekuasaan)
- Pimpinan adat tidak berdasarkan keturunan tetapi lebih kepada kemampuan individual (primus interpares).
- Suku Ngalum hidup harmonis dan berdampingan dengan suku lainnya yang datang dan menetap di sana.
- Pada tahun anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang telah memberikan dana bantuan kepada bidang ini sebesar kurang lebih Rp. 2.000.000.000,00.
Sumber : Bappeda Kab. Pegunungan Bintang 2009