JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mendorong peningkatan ekspor langsung berbagai komoditas unggulan selain kayu, seperti ikan, kopi, cokelat, dan kerajinan tangan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua, Setyo Wahyudi, mengatakan sejumlah potensi ekspor sudah dimiliki Papua, tetapi belum seluruhnya bisa dikirim langsung ke negara tujuan.
“Yang rutin diekspor baru kayu. Ke depan diharapkan ikan, cokelat, dan kopi bisa menyusul,” ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan produksi dan kualitas menjadi syarat utama agar ekspor langsung dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Beberapa kali Papua telah melakukan ekspor komoditas selain kayu, namun masih melalui daerah atau pelabuhan lain di luar provinsi.
“Karena itu, pembenahan infrastruktur dan dukungan instansi terkait sedang kami dorong,” kata Setyo.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat nilai ekspor pada Maret 2025 mencapai 5.876,66 juta dolar AS. Dari jumlah itu, sebesar 5.876,50 juta dolar AS merupakan ekspor nonmigas.
Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina, menjelaskan sebagian besar ekspor nonmigas berasal dari kayu dan barang dari kayu senilai 5.623,66 juta dolar AS.
“Empat negara tujuan ekspor terbesar Papua adalah Australia, Saudi Arabia, Papua Nugini, dan Selandia Baru,” pungkasnya. ***