PENDIDIKAN
Untuk tingkat SD,
seluruh distrik memiliki SD dengan jumlah yang bervariasi. Distrik yang
memiliki jumlah SD paling sedikit yaitu distrik Wollo dan Yalengga,
masing-masing sebanyak empat dan tiga SD, sedangkan yang memiliki Sekolah Dasar
terbanyak adalah distrik Wamena, yaitu sebanyak 19 SD.
Banyaknya murid SD yang
lulus ujian EBTANAS di kabupaten Jayawijaya mencapai 97,22 persen. Peserta
ujian dari masing-masing distrik yang lulus ujian sebagian besar lebih dari 90
persen, akan tetapi tidak ada satupun yang mencapai tingkat kelulusan 100
persen. Persentase kelulusan di tingkat SMP lebih besar dibandingkan dengan SD,
yaitu sebesar 97,45 persen, sedangkan persentase kelulusan di tingkat SMA
mencapai mencapai 89,19 persen dan di SMK mencapai 94,54 persen. Meskipun
demikian, ada beberapa distrik yang tidak terdapat sarana pendidikan untuk
tingkat SMP, SMA dan SMK.
Angka Partisipasi Murni
(APM) digunakan untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah tepat
waktu. Semakin tinggi APM menunjukan semakin banyak anak yang menikmati
pendidikan. Tinggi rendahnya partisipasi sekolah serta langsung dipengaruhi
oleh kebijakan pemerintah, ketersedian tenaga pengajar, kesadaran orang tua
untuk menyekolahkan anak, keinginan anak untuk belajar dan faktor budaya
setempat. Sedangkan pengaruh tidak langsung antara lain faktor ekonomi, tingkat
pengetahuan dan pendidikan orang tua, kegiatan anak mencari uang sebelum
waktunya serta pengaruh lingkungan fisik.
Secara umum, APM pada
tahun 2008 mencapai 63,74 persen. Ini menunjukan bahwa pada tahun 2008,
terdapat 36,26 persen murid SD yang umurnya di bawah 7 tahun dan diatas 12
tahun.
Pencapaian Rasion Angka
Partisipasi Murni (RAPM) anak perempuan terhadap anak laki-laki yang berada
dibawah 100 persen, menunjukan bahwa jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam
suatu jenjang pendidikan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah laki-laki.
RAPM SD dan SMP
masing-masing sebesar 89,02 dan 74,88 persen, artinya jumlah perempuan yang
berpartisipasi dalam jenjang pendidikan SD dan SMP lebih besar dibandingkan
dengan jumlah laki-laki. Sedangkan RAPM SMA mencapai 106.30 persen. Hal ini menunjukan
bahwa jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam suatu jenjang pendidikan lebih
besar dibandingkan jumlah laki-laki karena sebagian anak-anak laki-laki tidak
melanjutkan sekolahnya setelah lulus SMP dengan alasan bekerja.
Di kabuapten Jayawijaya
terdapat 1 Rumah Sakit Umum Daerah, 12 Puskesmas dan 23 Puskesmas Pembantu.
RSUD hanya terdapat di distrik Wamena sedangkan Puskesmas terdapat di semua
distrik. Berdasarkan data-data yang bersumber dari Dinas Kesehatan dan Sosial
kabupaten Jayawijaya, terdapat 2 dokter spesialis, 6 dokter umum, 2 dokter
gigi, 1 perawat gigi, 55 bidan, 2 apoteker, 154 perawat dan 12 pekariya.
Jenis penyakit yang
paling banyak diderita oleh penduduk adalah ispa yaitu sebanyak 438 kasus,
diikuti oleh penyakit disentri anemia (220 kasus), basiler (219 kasus) dan
pneumonia (205 kasus).
Kelahiran balita
sebagian besar masih dibantu oleh keluarga dan dukun, baik kelahiran pertama
maupun terakhir. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran selama periode
2004-2007 cenderung mengalami penurunan dari 45 menjadi 34.
Berdasarkan data dari
Komisi Penanggulangan AIDS kabupaten Jayawijaya, terdapat 175 kasus untuk
laki-laki dan 116 kasus untuk perempuan.
KEAGAMAAN
