Dalam dua tahun mendatang, Pemerintah
Provinsi Papua bakal melaksanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Iven
empat tahunan ini diperkirakan bakal dihadiri sekitar puluhan ribu atlet dan
official yang akan berlaga memperebutkan medali emas terbanyak.
Menyikapi hal demikian, Pemerintah Provinsi melalui Dinas
Ketahanan Pangan pun berkeinginan kuat memperhatikan aspek keamanan pangan yang
aman dikonsumsi para atlet maupun official. Diantaranya dengan mengusulkan
pembangunan laboratorium pengujian makanan dan minuman guna menjamin mutu dan
gizi komoditas pangan yang dipasok dari luar Papua.
“Kita sudah usulkan kepada pemerintah pusat melalui
kementerian terkait agar bisa membangun satu laboratorium di Papua. Lahan sudah
siap tinggal menunggu persetujuan dan kementerian terkait”.
“Yang pasti lab ini wajib untuk memastikan setiap pasokan
bahan makanan yang masuk itu sehat. karena untuk makanan atlet dan official.
Namun jika mesti sharing anggaran untuk pembangunan lab kami pun siap,” terang
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Robert Eddy Purwoko, di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, dari perencanaan yang disampaikan kepada
kementerian, laboratorium tersebut akan menelan biaya sekitar Rp10 miliar. Sekitar
Rp3 miliar untuk bangunan, sisanya pengadaan peralatan alat-alat laboratorium.
Sementara terkait penyediaan oleh-oleh PON, Dinas Ketahanan
Pangan tengah berupaya melakukan pembinaan terhadap kelompok wanita tani dalam
rangka mempersiapkan olahan pangan lokal.
Diharapkan olahan pangan lokal untuk PON 2020, dapat
diterima oleh para atlet dan official sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat petani yang ada di negeri ini.
“Yang pasti kita ingin bina dari sekarang sebab waktu
pelaksanaan PON tinggal dua tahun lagi,” pungkasnya.