JAYAPURA — Pemerintah Provinsi Papua menegaskan komitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir Jayapura Selatan melalui penataan kawasan permukiman di Weref, Pulau Kosong, dan Kayu Pulo. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pembangunan terpadu yang menggabungkan perumahan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Gubernur Papua, Matius Fakhiri, meninjau langsung kondisi pemukiman di kawasan tersebut dan menilai intervensi pemerintah sangat dibutuhkan. “Kehadiran pemerintah tidak hanya membangun rumah, tetapi juga memastikan warga mendapat akses fasilitas dasar dan peluang ekonomi yang lebih baik,” ujar Fakhiri, Sabtu (22/11/2025).
Sebagai langkah konkret, Pemprov Papua telah mengajukan program bantuan perumahan sebanyak 14 ribu unit ke pemerintah pusat. Bantuan ini mencakup pembangunan rumah baru, renovasi, serta skema KPR bersubsidi yang ditujukan bagi warga pesisir.
Selain itu, Fakhiri menyebut koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan penting untuk meningkatkan produktivitas nelayan. Program dukungan mencakup penyediaan sarana prasarana perikanan dan pelatihan bagi nelayan agar kegiatan ekonomi di pesisir lebih optimal.
Pemerintah juga merencanakan pembangunan jembatan penghubung Weref–Kayu Pulo untuk mendukung mobilitas dan konektivitas antarpermukiman. Fakhiri menambahkan, Pulau Kosong dan Kayu Pulo memiliki potensi wisata bahari yang bisa dikembangkan menjadi destinasi rekreasi dan kawasan budidaya ikan terpadu.
“Penataan kawasan ini melibatkan beberapa kementerian, mulai dari PUPR, KKP, Pariwisata, hingga BKKBN. Strategi ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kawasan kumuh sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir,” kata Fakhiri.
Gubernur juga menyampaikan rencana serupa akan dilakukan di permukiman Kayu Batu hingga Dok IX Jayapura Utara, serta peninjauan ke kabupaten lain seperti Kepulauan Yapen, Waropen, Biak, dan Supiori. Pemerintah ingin memastikan pembangunan provinsi berjalan sesuai kebutuhan faktual masyarakat dan membuka akses ekonomi baru melalui jalan, pertanian, perkebunan, dan transmigrasi lokal. ***